Minggu, 25 Desember 2011

"VISIT SEMARANG"

Di posting ane nyang pertama ini, ane  mo kenalin kota kelahiran ane yaitu Kota Atlas-SEMARANG, sekarang sih pada nyebutnya Semarang Pesona Asia. Semarang adalah salah satu kota besar di Indonesia, terletak di Provinsi Jawa Tengah. Ane kira penjelasan ntu udah pada banyak nyang tau kali yaa. Ngomong-ngomong, udah pernah berkunjung ke kota nyang satu ini belom? Buat yang belom, ataupun buat nyang udah pernah tapi belom muterin se-Semarang, ane mo ngasih bocoran tempat wisata di Semarang nih. Wisata murah tapi gak murahan tentunya. Hehe ;p Sapa tau bisa jadi inspirasi liburan.
Gak banyak basa- basi lagi deh! Cekidot!...

Ane mulai dari “SIMPANG LIMA” soalnya simpang lima ini termasuk ikon nya kota semarang. Alun-alun yang terletak dipusat Kota Semarang ini, kalo dulu sih tiap sabtu malem sampe minggu pagi di Simpang Lima banyak banget nyang jualan mulai dari jual baju, sepatu/sandal, boneka, aksesoris, perlengkapan rumah, sampe kuliner pun ada dan tentunya semua harga terjangkau. Tapi sekarang Semarang lagi ada penataan ulang, pasar paginya pindah ke jalan diponegoro. Ini niih pict simpang lima sebelum dibedah. hehe



Setelah Simpang Lima kita meluncur ke “TUGU MUDA” dan yang gak bakal ketinggalan  tiap nyebut Semarang adalah “LAWANG SEWU”. Tugu muda ini gak jauh letaknya dari simpang lima, dan gak kalah rame juga, apalagi akhir-akhir ini Tugu muda jadi tempat nongkrongnya anak-anak muda Semarang. Sedangkan Lawang Sewu barada persis di depan Tugu Muda. Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lawang_Sewu-edit )

                                                   Kawasan Tugu Muda & Lawang Sewu

Udah pernah mampir ke “KOTA TUA” nya Semarang belom? Nah di kawasan Kota Lama ini ada bangunan gereja tua cukup megah, namanya ‘Gereja Blenduk’. Gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di Kota Lama Semarang. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras dan mudah dikenali. Pada sisi bangunan, Timur, Selatan dan Barat terdapat portico bergaya Dorik Romawi yang beratap pelana. Gereja ini memiliki dua buah Menara dikiri kanan Yang denahnya dasar berbentuk bujur sangkat tetapi pada lapisan paling atas berbentuk bundar. Menara ini beratap kubah kecil. Cornice yang ada disekililing bangunan berbentuk garis-garis mendatar.
Pintu masuk merupakan pintu ganda dari panel kayu. Ambang atas pintu berbentuk lengkung. Demikian pula halnya dengan ambang atas jendela, yang berbentuk busur. Tipe jendela ada dua kelompok. Pertama, jendela ganda berdaun krepyak, sedangkan yang kedua merupakan jendela kaca warna-warni berbingkai. Bangunan yang terkait di sekitar Gereja Blenduk adalah Gedung Jiwasraya yang terletak di sebelah Selatan, kantor Kerta Niaga di sebelah Barat, ruang terbuka bekas Parade Plein di sebelah Timurnya. (Sumber : http://www.visitsemarang.com/trackback/7 ).

                                                           Kawasan Kota Tua Semarang


"MASJID AGUNG JAWA TENGAH ( MAJT)". Indotoplist.com : Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dibangun pada tahun 2001 sampai dengan 2006 ini berada di kawasan Semarang Timur, tepatnya berlokasi di Jalan Gajah Semarang. Masjid yang megah dan spektakuler ini berdiri di atas lahan 10 hektare dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap, seperti convention hall (auditorium), souvenir shop, pujasera, gedung perkantoran, perpustakaan, dan menara pandang.
Masjid  dibangun kurang lebih lima tahun masa pembangunan ini adalah berangkat dari idealisme dan cita-cita yang paling utama yaitu Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) mampu menjadi pengendali kehidupan sosial ekonomi yang cenderung mengedepankan keduniawian. Secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar 198.692.340.000 rupiah.

Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tang 14 Nopember 2006 dengan menekan tombol sirine dan penandatanganan replika prasasti. Sedangkan prasati yang asli sudah dipasang secara permanen di halaman depan masuk Masjid setinggi 3,2 meterdengan berat 7,8 ton, adalah batu alam yang diambil dari lereng Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jateng. Prasasti ini dipahat Nyoman M. Alim yang juga dipercaya membuat miniatur candi Borobudur yang ditempatkan di Minimundus Vienna Austria pada tahun 2001.
Masjid Agung Jawa Tengah dibangun di areal seluas kurang lebih 10 hektar, dengan luas bangunan induk seluas 7.669M2, dan mampu menampung 6000 jamaah. Sedang pelatarannya seluas 7500 M2 dilengkapi 6 payung raksasa yangbisa membuka dan menutup secara otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi di kota Madinah, mampu untuk menampung 10 ribu jamaah.
Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Arab dan Yunani. Di bangunan sayap kanan terdapat Convention Hall atau auditorium yang mampu menampung 2000 jamaah, sedang disayap kiri dipersiapkan utnuk perpustakaan yang nantinya di desain menjadi perpustakaan modern (digital library); serta ruang perkantoran yang disewakan. Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamarberbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas.
Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 Meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio DaIs (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Di lantai 19 yaitu untukmenara pandang dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.
Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal yang dilihat oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha.

                                                             Masjid Agung Jawa Tengah

Dari MAJT kita lari ke "SAM POO KONG". Sam poo kong adalah salah satu kelenteng yang ada di Semarang. Bangunannya yang menarik, agaknya perlu juga untuk dikunjungi.



"Vihara Buddhagaya & Vihara Mahavira" . Kota Semarang memiliki objek wisata religi yang gak kalah menariknya dibanding MAJT dan Gereja blenduk. Vihara Buddhagaya Watugong yang terletak di daerah perbukitan Semarang Selatan. Kompleks wihara berdiri di atas lahan seluas 2,25 hektare dengan lima bangunan utama. Diklaim bahwa ini merupakan wihara pertama dalam penyebaran agama Budha di Pulau Jawa, setelah kejatuhan Kerajaan Majapahit. Menurut Ketua Wihara, Halim Wijaya, ajaran Budha di Watugong dibawa biku asal Srilangka, Narada.

Pada 1934, Narada datang ke Indonesia membawa dua pohon bodhi (dalam agama Budha, pohon ini dipercaya sebagai tempat Sang Buddha Gautama bersemedi dan memperoleh pencerahan). Keduanya ditanam di kawasan Borobudur. Namun pada 1955, salah satu pohon dibawa dan ditanam di halaman Vihara Buddhagaya.

Karena tingginya yang menjulang, pagoda yang diresmikan pada 2006 ini dinobatkan sebagai pagoda tertinggi di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). ( Sumber : http://travel.okezone.com/ )
Sedangkan Vihara Mahavira Graha Semarang ini merupakan Vihara yang dibangun mulai akhir tahun 2001 di atas lahan seluas 1.688 ha. Berada di Kompleks Marina, sebelum Pantai Marina, depan persis royal Family Residence. Vihara ini sering disebut-sebut pula sebagai vihara terbesar di Jawa Tengah, yang terdiri atas tujuh lantai, dan dengan keunikannya memiliki 88 arca Budha dalam posisi abayamudra dan 32 arca Avalokitesvara (Kwan Im) yang menghiasi sekeliling vihara. Selain untuk tempat beribadah, dimaksudkan pula sebagai tempat pendidikan calon bhiksu dari aliran Mahayana. (Sumber : http://seputarsemarang.com/vihara-mahavira-2693 )


Selanjutnya dari Vihara kita lanjut ke Pantainya Kota Semarang. Pantai Marina namanya. Pantai Marina merupakan salah satu taman rekreasi pantai di Kota Semarang, bersebelahan dengan arena PRPP dan Mareokoco, setelah perumahan Puri Anjasmoro Semarang, Kecamatan Semarang utara. Di pantai ini, pengunjung bisa naik perahu keliling pantai, memancing atau sekedar sekedar santai beristirahat sambil menikmati keindahan pantai dan deburan ombak. Di sisi utara agak ke timur, air lautnya sedikit kecoklatan saat musim hujan, karena di sisi timur pantai ini bermuaranya sungai banjir kanal barat. ( Sumber : http://seputarsemarang.com/ )

                                                                Pantai Marina Semarang

Sebenernya masih banyak lagi tempat-tempat wisata di Semarang, tapi berhubung buanyaakk, ane bikin ‘Part’. Selanjutnya bakal update lagi di part berikutnya. Namun, sebagai tambahan bekal Visit Semarang ane mo share beberapa makanan khas Kota Semarang niih. Pusat oleh-oleh di Kota Semarang terletak di sepanjang jalan kenangan..eh salah.. sepanjang jalan Pandanaran, dari simpang lima ke arah barat. Disitu berjajarlah berbanyak  toko yang menjual bermacam-macam makanan khas Semarang, lumpia, bandeng, kue moaci, pisang plenet dan masih banyak lagi.

                                                                Kawasan Pandanaran - Pusat Oleh-oleh
 
"LUMPIA" ( Lunpia-eja ) Semarang adalah makanan semacam rollade berisi rebung , telur, dan daging ayam atau udang.
Citarasa lumpia Semarang adalah perpaduan rasa Tionghoa dan Indonesia, karena memang penemunya adalah orangTionghoa Semarang yang menikah dengan orang Indonesia.
Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang pada waktu pesta olahraga GANEFO pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Di Semarang dewasa ini ada lima ”aliran” lumpia Semarang dengan cita rasa berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio).
 Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih. Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.  ( Sumber : http://lumpiamataram.blogspot.com )

"BANDENG", di Semarang bandeng di olah dengan berbagai macam varian. Bandeng yang dipresto sampe tulang dan duri-durinya tuh empuk jadi bisa ikut dimakan juga, kemudian bandeng otak-otak, dan masih banyak lagi macam olahan ikan bandeng tentunya semua olahannya dapat menggoyang lidah para penikmatnya.
"KUE MOACI"  adalah kue yang bentuknya bulat kenyal terbuat dari tepung ketan dengan kacang sebagai isinya dan dilaburi tepung pada bagian luarnya yah mirip onde-onde gitu. Rasa kue moaci tuh gurih dan sama halnya onde-onde kulit luatnya di balut dengan biji wijen.
"Pisang Plenet khas Semarang". Dibuat dari buah pisang kepok putih yang dibakar diatas arang, lalu setelah matang, buah pisang dipres menggunakan dua keping papan kayu hingga pipih. Pisang yang sudah pipih itu kemudian diolesi mentega, selai nanas dan gula pasir halus sebelum dibakar lagi sesaat untuk melumerkan mentega. Hidangan khas Semarang ini umumnya dijual oleh pedagang yang sudah puluhan tahun di jalan Pemuda (depan Pasaraya Sriratu) dan jalan Gajahmada (seberang Hotel Quirin), tapi anda juga dapat menemukan hidangan unik tersebut di Waroeng Semawis. ( Sumber : http://www.gangbaru.com/ )

Aduuuhh gak bisa sebutin lagi nih…, mau mandiiii…. Daripada ntar bosen baca banyak sekaligus mending nunggu part-part berikutnya aja yah. Xixixiii. Semoga artikel ini dapat menarik hati para pembaca khususnya yang di Luar Kota Semarang semakin penasaran dan pengen cepet-cepet berkunjung di Semarang. Heheheheeee
Selamat berwisata, dan selamat menikmati jajanan khas Semarang. Di tunggu kunjungannyaaaaa sist bro….

NB : Sebagian besar informasi artikel ini kutipan dari Google search engine. Dan sumber telah di sertakan.
        Juga sebagian besar Gambar, didapatkan dari Google search engine.
        Namun itu semua baik informasi ataupun gambar telah melalui proses edit. Dan selebihnya merupakan
        koleksi pribadi.
        Jika ada salah penulisan atau mungkin kata/bahasa yang kurang berkenan, ijinkan saya meminta maaf
        dan diharap untuk memakluminya. Terimakasih :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar